https://serang.times.co.id/
Berita

Mahbahsjin Tidak Digunakan, Inilah Tantangan Penyelenggaraan Haji 2024

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:53
Mahbahsjin Tidak Digunakan, Inilah Tantangan Penyelenggaraan Haji 2024 Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Arsad Hidayat. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)

TIMES SERANG, JAKARTA – Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Arsad Hidayat, menjelaskan tantangan yang dihadapi Daker Mekkah pada tahun 2024, terutama terkait penghapusan Mahbasjin dan pemindahannya ke Raibahas.

Menurutnya, langkah ini merupakan hasil evaluasi dari tahun sebelumnya yang menyatakan bahwa banyak jamaah mengeluhkan layanan transportasi di Mahbasjin, yang seringkali membuat mereka merasa tidak nyaman karena harus berdesak-desakan dengan jamaah haji dari negara lain.

"Tantangan ini merupakan solusi sekaligus tantangan bagi para petugas haji yang berada di Daker Mekkah," kata Arsyad Hidayat, dalam Gladi Posko Haji 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Selain itu, tantangan lainnya adalah pengumpulan seluruh jamaah dari seluruh dunia di Kota Mekah mulai tanggal 5 Zulhijah setelah penutupan Bandara King Abdul Aziz. Hal ini berarti tidak ada lagi jamaah yang berada di bandara atau Madinah, semuanya berkumpul di Kota Mekah. Ini merupakan tantangan utama, terutama dalam hal transportasi menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan shalat lima waktu.

Selain itu, Arsad Hidayat juga menyoroti tantangan terkait lalu lintas yang sudah sangat padat di beberapa rute. Dia menyatakan kekhawatiran bahwa jamaah mungkin akan kesulitan mencapai masjid karena sulitnya mendapatkan transportasi.

Penyediaan Layanan Katering dan Persiapan Menuju Puncak Haji

Tantangan lain yang dihadapi adalah penyediaan layanan katering setelah tanggal 5 Zulhijah, di mana akan diberikan layanan katering siap saji atau ready meal. Hal ini dilakukan untuk menghindari keterlambatan distribusi makanan, mengingat fase-fase padat yang akan dilalui jamaah menuju puncak haji di Arafah.

"Keuntungan dari pola penyediaan ready meal adalah tidak ada lagi hari di mana jamaah yang tinggal di Mekah tidak bisa makan. Hal ini penting mengingat persiapan menuju puncak haji yang membutuhkan kondisi fisik yang prima," kata Arsyad.

Dia menekankan perlunya memperhatikan asupan nutrisi, terutama protein, untuk memastikan kondisi jamaah tetap prima selama berada di Arafah.

Persiapan dan Koordinasi Petugas Haji

Selain itu, hari ini juga merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, di mana para peserta calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mendapatkan pelatihan tentang Armusna. Ini meliputi teori dan praktik lapangan untuk mempersiapkan mereka dalam memberikan layanan yang terbaik kepada jamaah.

Arsad Hidayat menekankan pentingnya kombinasi antara teori dan praktek dalam persiapan petugas haji. Dia juga menyoroti kompleksitas dinamika lapangan yang seringkali lebih rumit daripada yang dijelaskan dalam teori. 

"Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada jamaah haji mencapai standar yang optimal," tandas Arsad Hidayat.(*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Serang just now

Welcome to TIMES Serang

TIMES Serang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.