TIMES SERANG – Selena Gomez, penyanyi dan aktris berdarah Meksiko-Amerika, baru-baru ini mengekspresikan keprihatinannya terhadap kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. Hal tersebut terkait penangkapan hampir seribu imigran tanpa dokumen, terutama dari komunitas Meksiko.
Gomez membagikan video emosional di Instagram Stories, di mana ia menangis dan menyatakan kesedihannya atas penderitaan anak-anak dan keluarga yang terdampak (27/1/2025). Dirinya mengatakan, "Semua orangku diserang," menunjukkan rasa sakitnya terhadap situasi tersebut.
Namun, video tersebut kemudian dihapus, dan Gomez menggantinya dengan unggahan berlayar hitam. "Ternyata, tidak boleh menunjukkan empati terhadap orang-orang," tulisnya.
Unggahan tersebut menunjukkan kekecewaannya terhadap kritik yang diterimanya setelah menunjukkan empati kepada komunitas imigran. Reaksi Gomez muncul di tengah gelombang penggerebekan imigran yang dilakukan oleh otoritas AS.
Sebelumya, agen Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) melakukan penggerebekan di sebuah tempat kerja di Newark, New Jersey (23/1/2025). Hal tersebut mengakibatkan penangkapan beberapa imigran tanpa dokumen dan beberapa warga negara AS.
Selain itu, pemerintahan Trump telah membekukan Program Penerimaan Pengungsi AS (USRAP). Mereka menangguhkan semua kedatangan pengungsi hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Langkah ini diambil dengan alasan bahwa AS telah dibanjiri dengan tingkat migrasi yang tinggi dan tidak memiliki kapasitas untuk menyerap sejumlah besar migran tanpa membahayakan sumber daya bagi warga Amerika.
Selena Gomez, yang memiliki latar belakang keluarga imigran, telah lama vokal tentang isu-isu imigrasi.ada 2019. Dirinya menjadi produser eksekutif untuk serial dokumenter Netflix berjudul "Living Undocumented," yang mengikuti kehidupan delapan keluarga imigran tanpa dokumen di AS.
Dalam sebuah esai untuk majalah Time, Gomez berbagi kisah keluarganya dan menyerukan perlakuan yang lebih manusiawi terhadap imigran. Dirinya menceritakan kisah perjalanan imigrasi keluarganya yang dimulai pada 1970-an.
Saat itu bibinya menyebrangi perbatasan dari Meksiko dengan sembunyi-sembunyi di dalam sebuah truk. Kakek-nenek dari pihak ayah Selena mengikuti sang putri ke AS dan kemudian menyambut kedatangan sang ayah.
Meskipun menerima kritik, banyak penggemar dan pendukung yang memuji Gomez atas keberaniannya berbicara dan menunjukkan empati terhadap komunitas imigran. Mereka menyoroti pentingnya menggunakan platform publik untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu kemanusiaan dan mendorong dialog yang lebih luas tentang kebijakan imigrasi di AS.
Situasi ini menyoroti ketegangan yang sedang berlangsung di AS terkait kebijakan imigrasi dan dampaknya terhadap komunitas imigran. Dengan tokoh-tokoh publik seperti Selena Gomez yang angkat bicara, perdebatan tentang bagaimana negara harus menangani imigrasi dan perlakuan terhadap mereka yang mencari kehidupan yang lebih baik di AS terus berlanjut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Trump Membuat Selena Gomez Menitikkan Air Mata
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |